Benteng ini adalah benteng pertahanan Hindia-Belanda
yang dibangun sekitar abad ke 19. Terletak di Kota Gombong, Kabupaten
Kebumen, Jawa Tengah,Benteng ini adalah salah satu obyek wisata
menarik di Jalur Pantai Selatan. Nama Van Der Wijck sendiri berasal dari nama
komandan pada saat itu yang karirnya cukup cemerlang dalam membungkam
perlawanan rakyat Aceh.
Pada awal didirikan, benteng ini diberi nama Fort
Cochius (Benteng Cochius) dari nama salah seorang Jenderal Belanda Frans David
Cochius (1787-1876) yang pernah ditugaskan di daerah Bagelen (salah wilayah
karesidenan Kedu).
Benteng Van Der Wijk merupakan salah satu benteng peninggalan kolonial
Belanda yang berada di kompleks Secata A ( Sekolah Calon Tamtama A ) Gombong
beralamat di jalan Sapta Marga Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Benteng ini seluruhnya terbuat dari batu bata
merah dan memiliki ciri - ciri khusus yang berbeda dengan benteng -benteng lain
peninggalan Belanda di Indonesia.
Di Benteng inilah Soeharto mantan
Presiden Indonesia ke 2 pernah di latih kemiliteranya.
Sumber : klik here
Kompleks bangunan di
sekitar Benteng Van der Wijk adalah barak militer yang awalnya digunakan untuk
meredam kekuatan pasukan Pangeran Diponegoro. Karena kehebatan beliau yang juga
didukung pemimpin-pemimpin lokal di selatan Jawa, Belanda menerapkan taktik
benteng stelsel yaitu pembangunan benteng di lokasi yang sudah dikuasainya.
Tujuannya jelas, untuk memperkuat pertahanan sekaligus mempersempit ruang gerak
musuh, terutama di karesidenan Kedu Selatan. Benteng ini didirikan atas
prakarsa Jenderal Van den Bosch. Pada jaman penjajahan Jepang, kompleks benteng
ini menjadi tempat pelatihan prajurit PETA.
Kini, kompleks benteng ini menjadi Sekolah Calon
Tamtama dan barak militer TNI AD. Ada pula bangunan yang difungsikan sebagai
hotel dan ruangan serba guna. Namun bukan hanya itu saja, benteng ini juga
menjadi obyek wisata andalan daerah Gombong dan sekitarnya.
Tak Cuma sekedar benteng tua, kini pihak
pengelola juga melengkapi obyek wisata ini dengan taman bermain anak seperti
kincir putar, perahu angsa, mobil-mobilan dll. Selain itu, pihak pengelola juga
menyediakan kereta mini yang mengangkut pengunjung dari pintu gerbang utama
menuju benteng yang memang jaraknya agak jauh. Ada pula patung dinosaurus raksasa
yang pastinya membuat anak-anak menjadi senang dan gembira. Tak ketinggalan
warung-warung makan yang beragam menambah semarak obyek wisata Benteng Van der
Wijck.
Namun, yang paling unik
sebenarnya adalah adanya kereta mini persis di atas benteng. Dengan kereta ini
pengunjung bisa mengelilingi benteng dan menikmati pemandangan dari atas
benteng. Mungkin ini satu-satunya di Indonesia dimana pengunjung bisa menaiki
kereta di atas benteng. Dari atas benteng pengunjung bisa menyaksikan prajurit
yang tengah berlatih di lapangan tak jauh dari kompleks benteng. Cukup membayar
tiket Rp 5000 per orang, pengunjung bisa menaiki kereta mini selama kira-kira
15 menit.
Meskipun pemandangan
sekitar tidak spektakuler, namun sensasi menaiki kereta di atas benteng hanya
bisa Anda dapatkan disini. Selain kereta di atas benteng, pengunjung juga bisa
melihat-lihat ruangan-ruangan dalam benteng. Ruangan-ruangan itu dulunya
berfungsi sebagai barak militer, pos jaga, dan kantor. Ada pula ruangan yang
khusus berisi foto-foto benteng jaman dulu, sebelum dipugar, dan sesudah
dipugar.
Ada lagi yang unik,
yaitu sebuah papan pengumuman yang bertuliskan “Sebelum masuk benteng sebaiknya
Anda berdoa sejenak menurut kepercayaan masing-masing.” Meskipun terkesan
menakut-nakuti, tapi sebaiknya memang diikuti saja. Memang, sebagai kompleks
militer tua yang memiliki sejarah panjang, pasti banyak terjadi pertumpahan
darah disini, sehingga kesan seram sulit untuk dihilangkan. Namun selama Anda
berlaku sopan, diharapkan tidak akan terjadi apa-apa.
Anda juga harus ingat, benteng ini berada
dalam kompleks militer, jadi jangan berlaku seenaknya dan hormatilah
orang-orang yang tinggal di kompleks ini. Tunggu apa lagi, kalau Anda melewati
kota Gombong, jangan lupa singgah di Benteng Van der Wijck dan nikmati
pesonanya.
Untuk menikmati catatan perjalanan sejarah di Benteng Van Der Wijck, Anda cukup membayar Rp 4000 pada weekday dan Rp 5000 di hari libur